rumahbacagunungkidul -- Harga BBM akan
naik. Isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November
mendatang berpotensi memengaruhi pergerakan di berbagai sektoral.
Ketua Umum
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula mengatakan, isu ini
menjadi salah satu tolak ukur rakyat untuk menilai Joko Widodo (Jokowi)
presiden pro rakyat atau pemilik modal.
Beni
menegaskan, jika Jokowi tetap ngotot untuk menaikan harga BBM bulan
November nanti, maka dirinya tidak segan-segan menginstruksikan seluruh
kader di komisariat di kampus-kampus seluruh Indonesia untuk mendesak
Jokowi turun. "IMM
se-Indonesia akan turun menggalang kekuatan rakyat untuk mendesak
Presiden mundur kalau harga BBM dinaikkan," tegasnya, di Jakarta, Minggu
(26/10/2014).
Menurutnya,
jika kebijakan memilih menaikkan harga BBM hanya memperpanjang
penderitaan rakyat, dan saat itu juga lah Jokowi di pandang Presiden
anti wong cilik. "Jokowi
harusnya tidak perlu panik. Untuk mengatasi permasalahan defisit
anggaran, ada 1.001 cara agar BBM tidak naik. Bukankah seperti itu hasil
kajian PDIP saat Presiden SBYmenaikkan harga BBM," sambung dia.
Dia pun
menyarankan Jokowi tidak berpikir sempit dengan menaikkan harga BBM
karena tidak akan menyelesaikan substansi masalah defisit APBN. Dia memberi
contoh, Jokowi harus menasionalisasi aset-aset strategis terutama di
bidang migas. Minimal melakukan renegosiasi kontrak karya yang lebih
menguntungkan untuk bangsa dan negara.
"Migas adalah
kekayaan alam Indonesia yang manfaatnya bukan dirasakan rakyat tapi para
korporasi asing. Hampir 90 persen kekayaan migas kita dikuasai
korporasi asing. Kita sebagai bangsa hanya bisa 'gigit jari' melihat
kekayaan alam kita sendiri dijarah," pungkasnya. (okezone)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.