Musik lagu Indonesia saat ini sangat banyak, ada yang jenis musik bergenre Pop, Dangdut, Rock, bahkan lagu-lagu kenangan yang sudah beredar sejak 1990-an kebelakang saat ini banyak diaransemen ulang oleh pelaku musik di Indonesia. 


Akan tetapi sangat disayangkan lagu-lagu Indonesia saat ini banyak beredar lagu yang bersyair “saru”, sebagai contohnya adalah lagu “Teman tapi Mesra, Cinta Satu Malam, Playboy, Hamil Duluan, dan Buka Dikit Josz”. 

Semua Warga Indonesia dari kalangan bawah hingga kalangan atas banyak yang menyukai. Meski bermula dari rasa penasaran dan iseng-iseng saja, banyak orang yang ingin mendengarkan lagu-lagu tersebut. Seringnya kita mendengarkan lagu-lagu tersebut lalu kita pun menyanyikan kembali baik itu di rumah, tempat kerja atau tempat sekolah, bahkan saat kita mandipun tidak luput. Banyak kita jumpai anak-anak suka menyanyikan lagu-lagu band yang sedang naik daun. Misal “Oo... kamu ketahuan, pacaran lagi.

Dengan dirinya, temn baikku...” Padahal kalo tilik syair lagu tersebut menceritakan tentang perselingkuhan. Akan tetapi anehnya mereka menyanyikan lagu itu dengan ekspresi wajah sangat gembira.
Pikiran kitapun lalu tertuju pada lagu-lagu anak yang sering kita nyanyikan pada saat kita masih kecil,sering kita menyanyikan di sekolah, seperti “Pelangi-pelangi” dan “Bintang Kecil” , “Semut-semut kecil”. 

Kita gak pernah mendengar ada penyanyi cilik menyanyikan lagu anak-anak yang ngetop pada zaman ini. Meski pun pada saat ini ada acara televisi yang menyuguhkan acara pencarian bakat penyanyi cilik sebut saja “Idola Anak” namun tetap lagu-lagunya adalah lagu-lagu dewasa yang sudah nge-top. Tak ada lagi terdengar lagu anak-anak yang nge-top.  Meski pun ada penyanyi cilik yang nge-top dengan lagu hits-nya, namun lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu yang diperuntukkan bagi orang dewasa, misalnya Cinta Laura. Ada apa dengan lagu anak-anak?

Kemungkinan bagi orang yang berusia dewasa, tentu tidak akan menjadi masalah. Namun bila didengar terus oleh anak-anak tentu mereka lama-lama menjadi suka atau hanya sekedar tidak mau dianggap nGgak gaul. Kalau sudah suka biasanya secara sadar ataupun tidak anak-anak pun hafal dengan lagu-lagu tersebut, dan akan membentuk pola pikir serta tingkah laku mereka. Itulah anak-anak selalu belajar dimanapun mereka berada. Anak-anak di jaman sekarang lebih banyak yang hafal lagu-lagu dewasa yang tidak sesuai dengan usia mereka, jadi nggak heran kalo sekarang anak SD bahkan TK pun sudah mengenal istilah pacaran, selingkuh, dan istilah lainnya yang nggak pantas mereka ketahui di usianya.

Kemudian pasti kita bertanya lalu bagaimana agar anak-anak atau adik kita bisa mendengarkan lagu yang sesuai dengan usianya tapi  tetap tidak ketinggalan jaman (kuper) dan hati mereka tetap menyenangkan? Okey, lagu-lagu anak yang baik biasanya liriknya tidak panjang atau bisa dikatakan sangat sederhana. Ini dikarenakan agar anak-anak dapat menghafalkan liriknya, dan liriknya bermakna edukatif, inspiratif dan dapat memotivasi anak-anak untuk dapat melaksanakan kegiatan dengan hti senang. Lagu anak yang demikian itu dapat benar-benar meresap ke dalam hati anak sehingga dapat membentuk karakter anak dan dapat meningkatkan kecerdasan mereka

Benar kalanya jika fenomena ini terjadi karena media kurang berminat untuk menyiarkan lagu anak-anak namun kitapun juga dapat menjadi penyebab berikutnya karena kita sering memutar lagu-lagu dewasa di depan anak-anak. Jadi kemungkinan penyebab ini karena kita sendiri sebagai orang dewasa di sekitar anak yang sering tidak menganggap mereka. Ayo mulai dari sekarang dan dari kita untuk menganggap mereka itu ada dan mari kita putarkan lagu anak-anak. Tanamkan bersama-sama di hati untuk semangat “CINTA LAGU ANAK”

Kualitas dari sebuah lagu anak-anak bisa dilihat dari segi: 
  1. Nada/bit: Fun (menyenangkan dan lucu), tidak terlalu keras dan Bit yang terlalu cepat (seperti music rock, apalagi underground)
  2. Lirik: Mudah dipahami : Menggunakan kata-kata yang sederhana dan tidak terlalu panjang (Terutama lagu yang mengandung nilai pendidikan dan moral), boleh panjang asalkan mengandung sebuah cerita yang menarik dan mudah dipahami anak-anak, dan memiliki kata-kata yang berbobot .
  3. Tema lagu: Mengandung pesan moral yang berguna bagi anak-anak (kebaikan, persahabatan, kerajinan, dll), dan tidak mengandung hal-hal yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang dewasa (cinta, selingkuh, pertengkaran). Mengandung nilai pendidikan (sarana mempermudah anak-anak untuk belajar tentang sebuah materi mata pelajaran tertentu (misalnya, lagu balonku: tentang warna).
  4. Atraktif: Bisa mengajak anak-anak untuk bergerak (menari, olah raga, bertepuk tangan dan menggerakkan bagian tubuh mereka).
  5. “Dewasa” tapi tidak cengeng. Dewasa: Mengajarkan hal-hal yang baik, yang biasa diberikan orang dewasa kepada anak-anak. Tidak Cengeng: karena bisa membuat anak-anak kehilangan semangat di masa kecilnya dan melemahkan mental anak-anak. Karena dunia anak-anak adalah dunia yang seharusnya penuh keceriaan.
  6. Disukai anak-anak (nada, lirik, gerakan, penyanyi, dll)
Penulis: 
Immawan Muhammad Arif

Referensi:
  • Kak Zepe. 2011. Mendengarkan “Lagu Dewasa VS Lagu Anak berulang-ulang (manfaat Mendengar Lagu Anak, dampak negatif Lagu Dewasa Bagi Usia Dini)”. lagu2anak.blogspot.com/2011/11/mendengarkan-lagu-dewasa-vs-lagu-anak.html. Didownload 18 Maret 2012
  • Kak Zepe. 2011. www.kaskus.us/showthread.php?t=6754412. Didownload 18 Maret 2012
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

MARI BERKOMENTAR DENGAN BIJAK DAN SOPAN, KARENA ITU AKAN MENCERMINKAN SOSOK ORANGNYA

Powered by Blogger.
 
Rumah Baca Gunungkidul © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top