rumahbacagunungkidul -- Mahasiswa Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri
Kreatif Universitas Surabaya Juvens Urjel merancang lampu belajar, lampu
meja, dan lampu dinding berbahan dasar benang jahit.
"Idenya
dari Light Craff yang merupakan UKM di dekat Pakuwon Trade Center (PTC)
Surabaya Barat yang menggeluti hiasan lampu berbentuk bola yang terbuat
dari benang jahit," katanya di kampus setempat, Selasa (22/10).
Menurut
dia, UKM itu juga sudah melakukan ekspor produk lampu benang itu.
"Jadi, hal itu menandakan pasar/market produk ini sudah jelas dan
diterima masyarakat luar negeri," katanya.
Oleh karena itu,
alumni SMAK Carolus Surabaya itu pun berkreasi dengan bentuk yang
berbeda dan ada sentuhan kayu sebagai pemanis untuk memberi "sentuhan
lebih" pada "Light Craff" agar lebih berkembang. "S-Tube Lamp
adalah nama produk kreasi kami yang tetap mempertahankan konsep bahan
dasar benang jahit. S-Tube Lamp terdiri dari tiga bentuk, yakni lampu
belajar, lampu meja, dan lampu dinding," katanya.
Cara pembuatan
diawali dengan membuat barisan benang jahit yang diletakkan di atas
akrilik. Setelah jumlah barisan benang mencukupi kemudian diberi lem. "Ditunggu
sampai lem mengering, kemudian ditarik menjadi lembaran benang.
Lembaran benang ini dibentuk sesuai dengan pola atau bentuk yang
diinginkan," katanya. Selanjutnya, pola yang ada dikaitkan dengan
ornamen tambahan berupa penyangga lampu yang terbuat dari kayu. Kayu
yang digunakan adalah kayu sisa peti kemas supaya biaya prosuksi
minimal.
Kayu dibentuk dengan dipahat, lalu dilekatkan lampu
benang yang sudah dibentuk dan akhirnya diberi instalasi lampu sekitar
5-10 what, sekaligus listriknya. Dengan biaya produksi Rp 100
ribu per produk, ia optimistis produknya mampu bersaing di tengah
maraknya handy craff lainnya. Juvens pun memasarkan produknya melalui
sosial media. (rol)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.