rumahbacagunungkidul -- Yohana Yambise terpilih sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat memperkenalkan
menteri-menterinya, menyebut Yohana sebagai guru besar perempuan pertama
asal Papua.
"Beliau adalah profesional, guru besar perempuan
pertama dari Papua. Aktif dalam kegiatan perlindungan anak dan
perempuan," kata Jokowi, memperkenalkan Yohana pada publik. Saat
diwawancara usai pengumuman kabinet, Yohana mengaku baru dipanggil
Jokowi sepekan lalu, sesaat setelah pelantikan presiden. Saat itu,
menurutnya, Jokowi banyak bertanya mengenai latar belakang pendidikan
dan aktivitasnya selama ini.
Yohana menambahkan, dengan
terpilihnya sebagai menteri, ia telah membuka pintu bagi
perempuan-perempuan Papua lain untuk menduduki jabatan tinggi di
pemerintahan. "Tadi Pak Presiden sudah katakan bahwa baru satu
kali, selama Papua menjadi bagian dari Indonesia, memberikan satu guru
besar perempuan. Saya membuka pintu untuk itu dan sudah mengangkat
derajat serta martabat perempuan Papua khususnya, dan nanti kedepan
seluruhnya," ujar perempuan yang pernah mengenyam pendidikan di
Singapura, Kanada, dan Australia ini, Ahad (26/10).
Mengenai
kementerian yang akan dipimpinnya nanti, Yohana mengaku belum merancang
program kerja. Namun, secara umum, dia menilai, hingga saat ini
perlindungan bagi perempuan dan anak di Indonesia masih sangat minim.
Pemerintah, kata dia, belum memandang perempuan dan anak sebagai pihak
yang harusnya mendapat perhatian khusus. Yohana sendiri merupakan
guru besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cendrawasih, Papua. Ia menjadi dosen di program studi Bahasa Inggris.
Yohana mengaku, sejumlah keluarganya, yakni adik dan pamannya, telah
tiba di Jakarta untuk menyaksikan pelantikannya esok. (rol)
Home
»
Berita
» Ini Dia, Sang Professor Perempuan Pertama asal Papua Jadi Menteri Perempuan dan Anak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.