rumahbacagunungkidul -- Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (Ahsin) menyatakan
bahwa untuk meningkatkan pangsa pasar wisata syariah Indonesia
dibutuhkan inovasi dan keterlibatan pemerintah.
Ketua Ahsin, Riyanto Sofyan mengatakan, sebenarnya pangsa pasar
wisata syariah Tanah Air berpotensi bertambah. Ia menyebutkan,
pertumbuhan kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia sekitar 30-40
persen. Jumlah kunjungan wisatawan Muslim itu ternyata lebih tinggi
dibandingkan wisatawan konvensional.
“Potensi itu menjadi peluang bagi para pelaku wisata syariah untuk
meningkatkan pangsa pasar dengan fokus memasarkan produk atau jasanya
kepada masyarakat, baik Muslim maupun seluruh pihak,” ujarnya kepada ROL, di Jakarta, akhir pekan lalu. Sehingga, kata dia, produk yang ditawarkan wisata syariah, baik hotel
syariah, restoran halal, spa syariah, hingga agen perjalanan syariah
bisa menarik untuk masyarakat dan konsumen. Label halal atau syariah
dalam wisata syariah justru menjadi kelebihan karena menjadi indikator
adanya jaminan mutu terhadap produk tersebut.
Tetapi sekarang tinggal bagaimana pelaku wisata syariah melakukan
inovasi sehingga pangsa pasar meningkat. Baik pangsa pasar konsumen umum
maupun masyarakat Muslim yaitu dengan mengedepankan inovasi produk atau
jasa. Sementara predikat syariah atau halal sudah termasuk dalam produk
atau jasa wisata syariah tersebut. “Karena masyarakat khan mengkonsumsi makanannya, bukan sertifikat halalnya,” katanya.
Ia menyontohkan, di Hotel Syariah Sofyan menjual minuman yang mirip
dengan minuman beralkohol jenis Margarita yaitu Ginger. Hanya saja,
Ginger bukanlah minuman yang memabukkan. Ternyata, kata dia, tamu hotel
yang bahkan berasal dari luar negeri sangat menyukai minuman ini karena
selain rasanya yang enak juga tidak membuat mabuk.“Jadi kunci kompetitif yang besar (memenangkan pangsa pasar wisata
syariah) yaitu positioning, diferensiasi, dan pencitraan merek jenis
wisata syariah itu,” ujarnya.
Namun yang tak kalah penting untuk meningkatkan pangsa pasar wisata
syariah menurut Ahsin adalah pemerintah ikut terlibat.
Pemerintah
diharapkan memfasilitasi segala sesuatu yang mendukung peningkatan
pangsa pasar wisata syariah. Apalagi, dia melanjutkan, jumlah kunjungan
wisatawan Muslim ke Indonesia hingga kuartal III 2014 baru 18 persen
dari total kunjungan wisatawan. (rol)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.